Sabtu, 12 Mei 2012

ANALISA KREDIT



Fungsi Bank pemerintah adalah untuk memberikan pelayanan kepada pemerintah, dunia usaha dan perorangan. Kegiatan yang penting adalah membiayai proyek pembangunan yang bertujuan menggairahkan industri baru maupun yang sedang berkembang, dalam wujud menyediakan dana atau pemberian kredit.
Pemberian kredit ini megandung suatu tingkat resiko (degree of risk) tertentu. Untuk menghindari maupun untuk memperkecil resiko kredit yang mungkin terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai oleh bank atas dasar syarat bank teknis; yang terkenal dengan 5 C, yiatu :
1.      Character
Bank mencari data tentang sifat-sifat pribadi, watak dan kejujuran dari pimpinan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansiilnya.
2.      Capacity
Ini menyangkut kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya, baik kemampuan dalam manajemen maupun keahlian dalam bidang usahanya.
3.      Capital
Ini menunjukkan posisi finansiil perusahaan secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh ratio finansiilnya dalam penekanan pada komposisi ”tangible net worth”nya. Bank harus mengetahui bagaimana pertimbangan antara jumlah hutang dan jumlah modal sendiri.
4.      Collateral
Collateral berarti jaminan. Ini menunjukkan besarnya aktiva yang akan diikatkan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan oleh Bank.
5.      Conditions
Bank harus melihat kondisi ekonomi secara umum serta kondisi pada sektor usaha si peminta kredit.
Disamping formula ”5C” tersebut diatas, didalam pemberian kredit Bank akan memperhatikan aspek-askpek pertimbangan kredit untuk menilai kelayakan suatu usaha yang akan dibiayai oleh kredit Bank. Secara umum aspek-aspek pertimbangan tersebut meliputi :
1.      Aspek Umum;
2.      Aspek Ekonomi/Komersiil
3.      Aspek Teknik
4.      Aspek Yuridis
5.      Aspek Kemanfaatan dan Kesempatan kerja
6.      Aspek Keuangan
Dalam hubungannya dengan penilaian aspek finansiil suatu permohonan kredit, hal-hal yang perlu dinilai adalah sebagai berikut :
a.       Neraca dan Laporan Rugi Laba
b.      Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
c.       Rencana Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Cash Budget)
d.      Proyeksi Laporan Keuangan
e.       Penilaian Proyek Investasi
f.       Perhitungan Kebutuhan Kredit
g.      Rencana Anggaran Kredit (Repayment Schedule)

Penilaian Laporan Keuangan
Cara yang umum diterima untuk meneliti keadaan keuangan seorang nasabah, ialah dengan jalan memperoleh Neraca, Laporan Rugi Laba dan keterangan lainnya. Sebaiknya diusahakan agar diperoleh laporan keuangan yang sudah diaudit, karena auditor dapat memberikan pandangan yang bebas tentang keadaan keuangan nasabah sebagai hasil dari pemeriksaannya terhadap pembukuan nasabah.
Sebelum melangkah dalam penilaian Neraca dan Laporan Rugi Laba, maka perlu diperhatikan apakah data yang disajikan sudah sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan terjamin kebenarannya. Sedapat mungkin diperoleh laporan keuangan untuk beberapa periode atau minimal laporan keuangan 2 periode yang terakhir.
Terhadap laporan keuangan ini antara lain dapat diterapkan teknik analisa sebagai berikut :
·         Analisa per pos/komponen, adalah meneliti/menganalisa masing-masing pos yang ada dalam neraca maupun laporan rugi laba. Misalnya : Analisa terhadap pos Piutang Dagang
·         Analisa Prosentase per komponen. Dalam teknik ini laporan keuangan disajikan dalam prosentase-prosentase; yaitu prosentase dari masing-masing pos neraca terhadap total aktiva, sedangkan untuk pos-pos laporan rugi laba prosentase dihitung bea terhadap jumlah penjualan bersih.
·         Analisa Perbandingan/Analisa Naik Turun. Dalam analisa ini kita mengadakan perbandingan pos-pos dalam neraca dan laporan rugi laba dari suatu periode dengan periode yang lainnya (periode yang berurutan).
·         Analisa Ratio. Ratio menggambarkan perimbangan antara suatu pos dengan pos yang lain, baik yang tercantum dalam neraca maupun laporan rugi laba untuk mengetahui posisi keuangan nasabah/calon peminjam kredit.
Di bawah ini beberapa ratio yang penting dalam hubungannya dengan kepentingan analisa kredit:
1. Ratio Likuiditas, yaitu ratio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai  operasi dan kewajiban finansiil pada sat ditagih
a.   Current ratio = Aktiva Lancar + Hutang Lancar
b.   Cash ratio = (Kas + Bank) + Hutang Lancar
c.   Quick ratio = Aktiva Lancar  Persediaan
d. Inventory to working capital = Persediaan + (Aktiva Lancar  Hutang Lancar) atau Persediaan + Modal Kerja


2.  Ratio Leverage
a.    Debt to equity ratio = Total Hutang + Modal Sendiri
b.    Current liabilities to net worth = Hutang Lancar + Modal Sendiri
c.    Tangible assets debt coverage = Aktiva Tetap Berwujud + Hutang Jangka Panjang
d.    Long term debt to equity ratio = Hutang Jangka Panjang + Modal Sendiri
e.    Debt service = (EBIT  Pajak + Bunga ) + (Angsuran Kredit + Bunga)
3. Ratio Aktivitas
a.    Perputaran persediaan (Inventory turn over), yaitu ratio antara penjualan dengan rata-rata  persediaan yang dinilai berdasar harga jual atau kalau memungkinkan ratio ini dihitung dengan memperbandingkan antara Harga Pokok Penjualan dengan rata-rata persediaan.
b.    Average collection periode = Piutang + Penjualan Neto perhari secara kredit
c.    Perputaran Aktiva Tetap (Fixed assets turn over) = Penjualan Neto + Aktiva Tetap
d.  Perputaran Modal Kerja (Working capital turn over) = Penjualan Neto + Modal Kerja
4  Ratio Rentabilitas
a.    Profit margin; dalam hubungannya antara profit margin dengan penjualan
b.    Return on investment; ratio antara laba operasionil dengan total aktiva (%)
c.     Return on equity; ratio antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri
d.    Laba per lembar saham; ratio antara laba dengan lembar saham yang beredar.
Dengan mengadakan analisa ratio akan diketahui perkembangan atau kecenderungan posisi keuangan perusahaan. Tetapi hasil analisa ratio tersebut bukan merupakan suatu alat yang dapat memberikan jawaban yang pasti untuk keputusan akhir pemberian kredit. Analisa ratio hanya dianggap sebagai langkah permulaan dari proses pengambilan keputusan untuk memberikan kredit.

Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Maksud utama analisa ini adalah untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai/dipenuhi. Dari mana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan. Dengan mengadakan analisa terhadap laporan tersebut dapat diketahui bagaimana perusahaan itu mengelola/menggunakan dana yang dimiliki. Pengertian dana disini adalah sama dengan modal kerja yaitu selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar.

Rencana Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Budget Kas)
Budget kas adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluran uang tunai yang bertalian dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas (cash flow) perusahaan tersebut. Dari budget kas akan dapat ditentukan :
·         kapan dan berapa besarnya deposisi kredit akan dilaksanakan, serta jangka waktu kreditnya
·         kapan dan berapa besarnya angsuran kredit dapat dilakukan
·         kemungkinan adanya surplus/defisit karena rencana operasi perusahaan
Kalau diperbandingkan dengan analisa laporan sumber dan penggunaan kas, maka perbedaannya terleyak pada tujuannya. Laporan sumber dan penggunaan kas menunjukkan darimana uang kas diterima dan digunakan untuk apa saja uang kas yang telah/akan diterima dalam periode tersebut, sedangkan budget kas tujuannya lebih jauh dari itu yaitu ingin mengetahui saat-saat penerimaan dan pengeluaran uang (serta jumlahnya masing-masing) serta saat-saat adanya surplus atau defisit kas.
Penyusunan budget kas, menurut Drs. Bambang Riyanto, dapat dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut :
  1. menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasionil perusahaan
  2. menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari Bank atau sumber-sumber dan lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya perusahaan.
  3. menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansiil dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasionil dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.

prinsip 7P dan prinsip 3R dalam analisa kredit; yaitu:
1.    Personality
Bank mencari data tentang kepribadian calon debitur seperti riwayat hidupnya (kelahiran, pendidikan, pengalaman, usaha/pekerjaan, dan sebagainya), hobi, keadaan keluarga (istri, anak), social standing (pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana pendapat masyarakat tentang diri si peminjam), serta hal-hal lain yang erat hubungannya dengan kepribadian si peminjam.
2.    Purpose
Mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit. Apakah akan digunakannya untuk berdagang, atau untuk membeli rumah atauuntuk tujuan lainnya. Selain itu apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit yang bersangkutan. Misalnya, tujuan atau keperluan kredit untuk perkapalan sedangkan line of business bank dalam bidang pertanian.
3.    Prospect
Yang dimaksud dengan prospect adalah harapan masa depan dari bidang usaha atau kegiatan usaha si peminjam. ini dapat diketahui dari perkembangan usaha peminjam selama beberapa bulan/tahun, perkembangan keadaan ekonomi perdagangan, keaadaan ekonomi/perdagangan sektor usaha si peminjam, kekuatan keuangan perusahaan yang dibuat dari earning power (kekuatan pendapatan/keuntungan) masa lalu dan perkiraan masa mendatang.
4.    Payment
      Mengetahui bagaimana perkiraan pembayaran kembali pinjaman yang akan diberikan. Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentang prospek, kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu serta jumlah pengambilannya.

5.    Profitability
Menilai berapa tingkat keuntungan yang akan diraih calon debitur, bagaimana polanya, apakah makin lama makin besar atau sebaliknya.
6.    Protection
Menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan mendapatkan perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan barang, orang atau asuransi.
7.    Parti
Bertujuan mengklasifikasi calon debitur berdasarkan modal, loyalitas, dan karakternya. Pengklasifikasian ini akan menentukan perlakuan bank dalam hal pemberian fasilitas.

Tujuh unsur dalam konsep 7P sebenarnya mempunyai kesamaan dengan lima unsur dalam 5C. Misalnya unsur kepribadian memiliki kesamaan dengan unsur karakter. Sedangkan unsur tujuan, prospek, dan pembayaran dapat memperjelas unsur kapasitas dalam konsep 5C. Unsur perlindungan dalam 7P mungkin dapat disamakan dengan kollateral dalam konsep 5C.

Tiga komponen dalam prinsip 3R adalah:
1.    Tingkat pengembalian usaha (return)
2.    Kemampuan membayar kembali (repayment)
3.    Kemampuan menanggung resiko (risk bearing ability)

Unsur-unsur yang dibahas dalam konsep 3R sebenarnya telah dibahas dalam analisis aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam pemberian kredit. Hanya saja konsep 3R memberi penekanan kepada aspek finansial dari analisis kredit.


Jumat, 13 April 2012

ANALISA BREAK EVEN POIN (TITIK IMPAS)

TUGAS 4
ANALISA BREAK EVEN POIN (TITIK IMPAS)

Pengertian Analisis Break Even Poin (Titik Impas)
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita
kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol.
Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap,
dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap,
maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh
keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di
keluarkan.

Manfaat Analisis Break Even (Titik Impas)
Analisis Break even secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan,
bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat keuntungan
yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu
pimpinan dalm mengambil keputusan mengenaihal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah penjualan minimalyang harus dipertahankanagar perusahaan tidak mengalami kerugian.
b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
d. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.

Jenis Biaya Berdasarkan Break Even (Titik Impas)
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Variabel Cost (biaya Variabel) merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel total. Dalam pengertian ini biaya variabel dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit.
2. Fixed Cost (biaya tetap) merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu(function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu. Contoh biaya sewa, depresiasi, bunga. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya ini tetap dikeluarkan.
3. Semi Varibel Cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang-kadang disebut dengan semi fixed cost. Biaya yang tergolong jenis ini misalnya: Sales expense atau komisi bagi salesman dimana komisi bagi Laboratorium Pengembangan Akuntansi salesman ini tetap unutk range atau volume tertentu, dan naik pada level yang lebih tinggi.



PERHITUNGAN BEP
Atas dasar unit







Atas dasar sales dalam rupiah









Keterangan:
FC : Biaya Tetap
P : Harga jual per unit
VC : Biaya Variabel per unit

Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi.
Biaya variable adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan perubahan volume penjualan/produksi. Biaya variable akan berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi

Keterbatasan Analisis Break Even Point
Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break even dapat
dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini at dipertahankan apabila biaya-biaya
dan harga jual dalah konstan, karena naik turunnya harga jual dan biaya akan
mempengaruhi titik break even. Dalam kenyataan analisis ini agak sukar untuk
diterapkan. Oleh sebab ini bagi analis perlu diketahui bahwa analisis break even
mempunyai limitasi-limitasi tertentu, yaitu:
• Fixed cost haruslah konstan selama periode atau range of out put tertentu Laboratorium Pengembangan Akuntansi
• Variabel cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstan
• Sales price perunit tidak berubah dalam periode tertentu
• Sales mix adalah konstan

Berdasarkan limitasi-limitasi tersebut, BREAK EVEN POINT (BEP) akan bergeser atau
berubah apabila:
1. Perubahan FC, terjadi sebagai akibat bertambahnya kapasitas produksi, dimana perubahan ini di tandai dengan naik turunnya garis FC dan TC-nya, meskipun perubahannya tidak mempengaruhi kemiringan garis TC. Bila FC naik BEP akan bergeser keatas atau sebaliknya.
2. Perubahan pada variabel cost ratio atau VC per unit, dimana perubahan ini akan menentukan bagaimana miringnya garis total cost. Naiknya biayaVC per unit akan menggeser BEP keatas atau sebaliknya.
3. Perubahan dalam sales price per unit Perubahan ini akan mempengaruhi miringnya garis total revenue (TR). Naiknya harga jual per unit pada level penjualan yang sama walaupun semua biaya adalah tetap, akan menggeser kebawah atau sebaliknya.
4. Terjadinya perubahan dalam sales mix Apabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk maka komposisi atau perbandingan antara satu produk dengan produk lain (sales mix) haruslah tetap. Apabila terjadi perubahan misalnya terjadi kenaikan 20% pada produk A sedangkan produk B tetap maka BEP pun akan berubah.

Margin Of Safety
Margin of safety dalam hubungannya dengan analisis break even yaitu untuk
menentukan seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita
kerugian. Formulasinya adalah sebagai berikut:

M/S = (Budget sales – BEP)/ Budget sales

Budget Sales adalah jumlah penjualan yang telah ditargetkan.

Kamis, 22 Maret 2012

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

TUGAS 3

A. Sifat Laporan Sumber dan Penggunaan Kas

Tujuan “laporan perubahan modal kerja” adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukkan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut, yang meliputi perubahan aktiva lancar dan hutang.
Tujuan “laporan perubahan kas atau lapran sumber dan penggunaan kas” adalah untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaannya.
Laporan sumber dan Penggunaan Kas dapat digunakan sebagai:
a. menaksir kebutuhan kas dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada
b. sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas dimasa yang akan dating
c. sebagai kreditor, berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bungan atau mengembalikan pinjamannya.

B. Sumber dan Penggunaan Kas

Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likwiditasnya. “Semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin tinggi tingkat likwiditasnya”. Tingkat likwiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar, berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan over investment dalam kas dan perusahaan kurang efektiv dalam mengelola kas”

Sumber penerimaan kas dalam perusahaan, dapat berasal dari:
a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap (berwujud dan tidak berwujud), adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas
b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas
c. Pengeluaran surat tanda bukti hutang
d. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas
e. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau deviden dari investasinya, sumbangan atau hadiah


Sumber pengeluaran kas dalam perusahaan, dapat berasal dari:
a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangk apanjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya
b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas perusahaan oleh pemilik perusahaan
c. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang
d. Pembelian barang dagang secara tunai
e. Pengeluaran kan untuk pembayaran deviden, pajak, denda dan lainnya.

C. Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas

Transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas adalah :
a. Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible assets dan wasting assets. Biaya depresiasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
b. Pengakuan adanya kerugian pihutang baik dengan membentuk cadangan kerugian pihutang maupun tidak, dan penghapusan pihutang karena pihutang yang bersangkutan sudah tidak dapat ditagih lagi
c. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena aktiva yang bersangkutan telah habis disusut atau sudah tidak dapat dipakai lagi
d. Adanya pembayaran stock dividend (deviden dalam bentuk saham ), adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan

D. Contoh Kasus :

Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri tas anak-anak, akan merencanakan penjualan ke beberapa daerah secara kuartalan sebanyak 200.000 unit selama tahun 2006. Berikut disajikan informasi berkenaan dengan rencana penjualan di atas, yakni sebagai berikut :
Rencana Penjualan selama 4 kwartal adalah sebagai berikut :
Kwartal I : 20.000 unit
Kwartal II : 60.000 unit
Kwartal III : 30.000 unit
Kwartal IV : 18.000 unit
Harga jual/unit : Rp. 1000
Tagihan kas kwartal IV pada tahun sebelumnya (2005) adalah Rp. 3.100.000
Tagihan kas penjualan sebagai berikut : 70% ditagih dalam kwartal penjualan, sedangkan sisanya 30% ditagih pada kwartal berikutnya.
Penjualan pada kwartal IV terdapat sebanyak Rp. 5.400.000 yang tidak tertagih dan dimasukkan sebagai piutang usaha pada akhir periode tahun 2006
PT Singga Buana
Anggaran Penjualan
31 Desember 2006

Kwartal
Keterangan I II III IV Tahun
Expektasi Penjualan 20000 60000 30000 18000 128000
Harga Jual per Unit 1000 1000 1000 1000 1000
Jumlah Penjualan 20000000 60000000 30000000 18000000 128000000

Skedul Ekspektasi Penagihan Kas
Piutang Usaha 3100000 3100000
Penjualan
Kuartal I (20jt x
70%, 30%) 14000000 6000000 20000000
Kuartal II (60jt x
70%, 30%) 42000000 18000000 60000000
Kuartal III (30jt x
70%, 30%) 21000000 9000000 30000000
Kuartal IV (18jt x
70%) 12600000 12600000

Jml Kas yg Ditagih 14000000 48000000 39000000 21600000 125700000



E. Siklus kas

Aliran kas masuk dan aliran kas keluar akan terjadi secara terus menerus dalam perusahaan atau akan berlangsung terus selama hidupnya perusahaan. Arus penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu perusahaan digambarkan oleh Robert W. Johnson dalam bukunya financial Management.



















Sumber penerimaan kas yang berasal dari penjualan barang dagang maupun jasa bila di pertemukan dengan biaya operasi maka secara neto akan diperoleh sumber kas yang berasl dari operasi (laporan rugi-laba dasr tunai), tetapi pada umumnya perusahaan menyusun laporan rugi-laba dengan menggunakan dasr waktu, oleh karena itu laba bersih yang dilaporkan dalam laporan rugi-laba harus di sesuaikan sehingga menjadi hasil operasi berdasarkan tunai (cash basis)

Jumat, 30 Desember 2011

SAHABAT ???

Sahabat ,,,,,
Apakah arti sahabat buat kita?
kisah yang sudah lama tamat
kini kembali merusuk di jiwa
sudah lama kita berdiamdiri
menahan emosi dihati ini
sesak, sesak dan penuh sesak
hingga kini aku masih bertanya
apakah arti sahabat untuk kita?

Kamis, 08 Desember 2011

SAHABAT SEPERTI BUKAN SAHABAT

Huy penasaran dengan judulnya yuah dari dulu mungkin hingga sekarang di sekolah banyak orang yang berbentuk (geng) atau satu kelompok yang bermain dengan orang yang sama itu-itu saja orangnya tidak berteman dengan yang lain, emm emang gak bosen yah hehhe,,,,, neh q mau berbagi cerita dikit dengan kalian.


Datang hari yang dinanti-nanti oleh siswa-siswi yang baru masuk ke SMP , emm seneng yang bisa masuk sekolah yang dikehendakinya, tapi kuneda murid yang baru masuk smp itu tepat sehari setelah upacara penerimaan murid baru ia tergeletak 3 hari gara-gara masuk angin. Pertama ia masuk kelas kuneda terasa asing karena ia merasa sendirian orang disekitarnya tidak merasa kehadirannya. Tapi kuneda tetap tak peduli pas jam istirahat tiba kuneda menghampiri sekelompok anak perempuan yang sedang makan, alhamdulilah kuneda diterima oleh mereka ternyata sekelompok anak perempuan itu adalah geng cerewet di kelasnya, ada 5 orang yaitu sanae,ichi,arin,ticha,riska mereka selalu bersama-sama dimanapun. Kuneda diterima menjadi sahabat meraka, sambil menikmati makanan mereka ichi bertanya ke kuneda, kuneda kira-kira kamu dikelas ada yang ditaksir tidak, kuneda menjawab bagaimana mau naksir orang toh saya juga baru masuk kelas, sanae membalas soalnya si arin ada, kuneda bertanya siapa?, riska mambalas tuh yang lagi minum juss jesen namanya, katanya sih dari kelas 4 SD ditaksir olehnya. Arin menghampiri si jesen ternyata arin meminta juss yang di minum oleh jesen. Semejak kejadian itu arin di cuekin dengan geng ya karena mereka tidak suka dengan kelakuan arin yang centil dan menyebalkan ke empat lainnya menyuruh kuneda untuk ikut menyuekin arin, kuneda baru sadar ia duduk di belakang arin kuneda merasa tidak enak bila menyuekin arin tapi dia sudah berjanji dengan yang lain, pas arin menyapa kuneda dan menanyakan tempat pensil yang lucu beli dimana, kuneda tersontak kaget dan acuh membuang pandangannya. Arin merasa aneh dengan sahabat-sahabatnya kenapa mereka menjauh dan acuh dengan q. jam pulang tiba kuneda merasa tidak enak dengan arin disetiap jalan ia berfikir bagaimana tuk pindah tempat duduk, disaat kuneda sedang berfikir tiba-tiba dari arah belakang ada yang mengagetkannya ternya cowok yang sedang di sukai arin yaitu jessen, jesen bertanya dengan arin kamu satu kelas dengan q kan nama saya jesen kamu siapa? kuneda hanya manjawab singkat ia, q kuneda. Jesen bertanya lagi kamu satu geng sama mereka? Kenapa sih anak cewek suka sekali berGeng emang gak bosen yah, arin terus berjalan tidak menghiraukan jesen hingga jesen pun terdiam.

Ke esokan harinya kuneda menyapa sahabat-sahabatnya tetapi mereka acuh dan cuek dengan kuneda, kuneda bingung kenapa sahabat-sahatnya seperti ini dan kuneda seperti dijauhkan. Kuneda berusaha minta maaf ke mereka tapi mereka tetap saja cuek dengan kuneda hingga jam istirahat tiba kuneda tetap berusaha mendekati sahabatnya tapi tetap saja mereka acuh dan cuek ke kuneda. Hingga akhirnya kuneda makan sendiri di mejanya sambil bertanya dalam hati apasalah q kenapa mereka melakukan seperti ini kepada q, pas kuneda ke kamar mandi di kamar mandi ada sahabatnya sedang menceritakan kesalahan kuneda sebenarnya. Ticha yang belum tau apa-apa bertanya ke sanae kenapa kuneda dijauhkan?, sanae menjawab tau gak si kuneda kemaren jalan berdua dengan jesen padahal kuneda tau kalau arin suka dengan jesen mereka kelihatan senenga banget, riska menjawab jangan diambil hati menyebalkan orang seperti itu padahal sudah dijadikan sahabat malah menghianati. Kuneda mendengar semuanya dan ia berusaha masuk ke kamar mandi tuk cuci tangan , semua sahabatnya menjauh dan keluar dari kamar mandi. Setelah kuneda keluar dari kamar mandi jesen menghampiri kuneda dan bertanya ke kuneda sahabat-sahabat mu hari ini kenapa?, kuneda menjawab sambil menangis karena kamu mereka semua salah paham dengan q, mereka mengangap kita pulang sama-sama, jesen menjawab tetapi kuneda juga pernah melakukan hal yang sama bukan ke arin, kuneda pernah cuekin dan acuh dengan arin apa kamu sadar yang kamu lakukan terbalas dengan kelakuan kamu sendiri, kuneda terdiam.

Pagi hari kuneda masuk ke kelasnya ternyata kejutan datang untuk kuneda di atas bangku kuneda ada tempat sampah yang ditulis (bakteri kuneda hati-hati menular), dengan meneteskan air mata kuneda membereskan mejanya, hari-hari kuneda penuh dengan tantangan selalu di kerjain dengan sahabatnya sendiri. Ticha dan sahabat yang lain berbicara didepan kuneda rasanya sudah waktunya arin dijadikan sahabat lagi, arin sudah jadi lebih dewasa riska memangil arin, arin nanti sore kita ke toko CD yuk, arin tersenyum lalu berkata boleh, kuneda kesal dengan kelakuan sahabatnya yang sewanah-wenah tapi kuneda tak bisa melakukan apa-apa ia hanya bisa menangis. Jam istirahat tiba kuneda makan di tempat biasa di lantai paling atas teryata ketahuan oleh jesen, kuneda pun lari tapi terhalang oleh jesen, jesen berteriak kamu ini tidak pernah melakukan hal buruk di kelaskan kenapa pedulikan orang seperti itu? Pergi ke toilet bareng, makan bareng, bergerombol sama teman-teman yang itu-itu saja, memang kenapa kalau tidak punya teman seperti itu?? Aku juga sendirian, kuneda hanya bisa menangis dan menjawab aku ingin sekali punya teman, jesen menjawab oke kalau begitu mulai besok setiap hari aku akan makan bekal bersamamu bahkan sampai pergi ke toilet sekalipun karena itu, janganlah menangis. Semejak itu hari-hari kuneda selalu tersenyum dengan jesen dan kuneda baru menyadarinya sahabat bukan hanya mereka tetapi di sekeliling kita, jangan acuhkan mereka karena mereka juga butuh kita.

Duh sahabat ko gitu yah bukan memberi nasehat yang baik malah menjatuhkannya, semoga kita bisa menjadi sahabat-sahabat yang setia dan inget sahabat bukan Cuma satu tapi di sekitar kita juga ingin menjadi sahabat kita tetep keep smile ^_~

Senin, 14 November 2011

Tips Mengatasi Amarah

Wah yang sering marah-marah mungkin harus baca ini heehehheh….

“Siapa yang menahan marah, padahal ia bisa melepaskan kemarahannya, maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya.”
(HR. Abu Dawud – At-Tirmidzi)
Em hayo yang mau dapet bidadari harus bisa menahan amarah ckck,,,,

Tingkat kekuatan seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup memang berbeda. Ada yang mampu menghadapi kesusahan dengan perasaan tenang. Namun, ada pula orang yang menghadapi persoalan kecil saja dianggapnya begitu besar. Semuanya bergantung pada kekuatan ma’nawiyah (keimananan) seseorang. Terkadang kita susah menahan amarah hingga akhirnya keluar kata-kata yang tidak patut dikeluarkan oleh umat musli.

Pada dasarnya, tabiat manusia yang beragam: keras dan tenang, cepat dan lambat, bersih dan kotor, berhubungan erat dengan keteguhan dan kesabarannya berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki keteguhan iman akan menghadapi orang lain dengan sikap pemaaf, tenang,dan lapang dada. Adakalanya, diri merasa begitu marah dengan seseorang yang menghina. Kemarahan begitu memuncak seolah jiwa hilang kesadaran. Diri merasa tidak mampu menerima penghinaan itu. Kecuali, dengan marah atau bahkan dengan cara menumpahkan darah. Na’udzubillah . Rasulullah saw. juga pernah marah. Namun, marahnya tidak melampaui batas kemuliaan. Itu pun ia lakukan bukan karena masalah pribadi melainkan karena kehormatan agama Allah. Rasulullah saw. bersabda, “Memaki-maki orang muslim adalah fasik (dosa),dan memeranginya adalah kufur (keluar dari Islam).” (HR.Bukhari)
Sabdanya pula, “Bukanlah seorang mukmin yang suka mencela, pengutuk, kata-katanya keji dan kotor.” (HR. Turmudzi)

Seorang yang mampu mengawal nafsu ketik amarahnya memuncak, dan mampu menahan diri di kala mendapat ejekan, maka orang seperti inilah yang diharapkan menghasilkan kebaikan dan kebajikan bagi dirinya maupun masyarakatnya. Seorang hakim yang tidak mampu menahan marahnya, tidak akan mampu memutuskan perkara dengan adil. Dan, seorang pemimpin yang mudah tersalut nafsu marahnya, tidak akan mampu memberikan jalan keluar bagi rakyatnya. Lalu ia akan senantiasa menimbulkan sikap permusuhan dalam masyarakatnya. Begitu juga pasangan suami-isteri yang tidak memiliki ketenangan jiwa. Mereka tidak akan mampu melayarkan bahtera hidup. Karena, masing-masing tidak mampu memejamkan mata atas kesalahan kecil pasangannya.

Bagi orang yang imannya telah tumbuh dengan subur dalam dadanya. Maka, tumbuh pula sifat-sifat jiwa besarnya. Subur pula rasa kesadaran dan kemurahan hatinya. Kesabarannya pun bertambah besar dalam menghadapi sesuatu masalah. Tidak mudah memarahi seseorang yang bersalah dengan begitu saja, sekalipun telah menjadi haknya. Orang yang demikian, akan mampu menguasai dirinya, menahan amarahnya, mengekang lidahnya dari pembicaraan yang tidak patut. Wajib baginya,melatih diri dengan cara membersihkan dirinya dari penyakit-penyakit hati.Seperti, ujub dan takabur, riak, sum’ah, dusta, mengumpat dan lain sebagainya. Dan menyertainya dengan amalan-amalan ibadah dan ketaatan kepada Allah, demi meningkatkan derajat yang tinggi di sisi Allah swt.

hayo kita harus bisa menjaga emosi diri neh, yang suka marah-marah inget suatu hal menjaga hawa nafsu yang negative, upzz terkadang kalo udah marah lupa semua hal dan bisa menyingung perasaan orang lain lohhh,,,,

heheh

PERBEDAAN SYSTEM LIFE CYCLE (SLC) DENGAN SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

System Life Cycle (SLC)

System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.

Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.

System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
1.Fase Perencanaan Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.

2.Fase Analisis Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol.

3.Fase Desain Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru.

4.Fase Pelaksanaan/Implementasi Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem.

5.Fase Pemakaian/Penggunaan Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan. Dari kelima fase di atas, empat fase di awal disediakan untuk dikembangkan, jadi metode yang ada didalamnya dapat berkembang sesuai zaman. Sedangkan fase yang terkahir tidak untuk dikembangan, hanya sebagai pelaksanaannya saja.

General Systems Life Cycle (GSLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada semua sistem, baik
sistem biologis, fisikal, sosial ataupun sistem lainnya. Adapun fase-fase
tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :
a. Development (introduction)
b. Growth
c. Maturity
d. Deterioration (decline)

Information Systems Life Cycle (ISLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada sistem informasi.
Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :
a. Systems Development (Design)
b. Systems Implementation
c. Systems Operation (Maintenance)
d. Systems Obsolescence

System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC (Systems Development Life Cycle, siklus hidup pengembangan sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi.
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak.

Systems Development Life Cycle (SDLC)
SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah, terdapat enam langkah, langkah tersebut adalah :

1. Analisis sistem
Yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan

2. Spesifikasi kebutuhan sistem
Yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem

3. Perancangan sistem
Yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi

4. Pengembangan sistem
Yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan

5. Pengujian sistem
Yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat

6. Implementasi dan pemeliharaan sistem
Yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat

Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang. Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.

Daftar pustaka:

http://dedew-ofthinkingabout.blogspot.com/2010/11/perbedaan-system-life-cycle-slc-dengan.html

http://arniladwilestari.wordpress.com/2010/12/03/perbedaan-system-life-cycle-slc-dengan-system-development-life-cycle-sldc/